Contoh Kasus
Korupsi dan Fraud : Purchasing
Dalam satu kasus, seorang Direktur Keuangan
di sebuah perusahaan mengajukan pengunduran diri secara mendadak, karena alasan
pribadi. Karena curiga, perusahaan kemudian melakukan pemeriksaan (review)
adakah hal-hal yang dilakukan mantan direktur tersebut yang merugikan
perusahaan. Dengan menggunakan program deteksi fraud otomatis (automated
fraud detection program) diketahui bahwa data-data supplier (supplier
master files) mengalami perubahan. Terdapat beberapa nomor rekening (bank
account) supplier yang diubah menjadi satu nomor rekening baru yang sama.
Ditemukan juga beberapa transaksi yang sudah dilakukan pembayarannya ke nomor
rekening baru tersebut. Setelah dilakukan prosedur investigasi, ternyata
ditemukan bahwa nomor rekening baru itu milik direktur keuangan yang baru saja
mengundurkan diri. Diambil dari sini. Sesuai dengan prinsip kerahasiaan
klien, nama dan tempat sengaja dirahasiakan.
Fraud Kartu Kredit Capai 2.741 Kasus, Jumlah Kerugian Mencapai Rp11,78 Miliar
Bank Indonesia (BI) mengatakan fraud
(kekacauan) di perbankan khusus kartu kredit mencapai 2.741 kasus dengan nilai
kerugian mencapai Rp11,78 miliar dari Januari sampai April 2011. BI mengatakan
fraud ini terjadi karena pencurian identitas. Hal ini berdasarkan data Bank
Indonesia terkait Kebijakan dan Pengaturan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK) Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran yang disampaikan dalam Seminar
Perlindungan Nasabah di Gedung BI, Jakarta, Rabu (8/6/2011). Bank sentral
mencatat fraud dari pencurian identitas tercatat sebanyak 1.204 kasus dengan
kerugian Rp5,963 miliar. Sedangkan terbanyak kedua adalah fraud kartu kredit
terjadi akibat adanya pemalsuan kartu yang mencapai 545 kasus dengan kerugian
Rp 2,530 miliar. Sedangkan untuk fraud kartu ATM (debet), BI memaparkan
terdapat 3.246 kasus dengan kerugian sebanyak Rp 294 juta. Paling banyak kasus
fraud kartu ATM (debet} karena hilang dan atau dicuri dimana mencapai 3.005
kasus dengan kerugian Rp62 juta. Kepala Biro Investasi BI Hendrikus Ivo
menambahkan bahwa dari jumlah komplain atau pengaduan yang diterima BI
tersebut, sekira 464 kasus atau 40 persennya adalah pengaduan mengenai payment
khususnya kartu kredit. “40 persennya kita terima pengaduan masalah kartu
kredit,” imbuhnya. Menurut data
statistik Bank Indonesia, pada triwulan I tahun 2011, jumlah pengaduan nasabah
umum tercatat sebanyak 216.291. Terkait masih relatifnya jumlah pengaduan
nasabah tersebut, BI mengharapkan agar perbankan dapat terus meningkatkan
kualitas pelayanan kepada para nasabahnya.